Namaku Rosnani, sekarang usiaku 22 tahun. Aku merupakan anak pertama
dari dua beradik, adikku laki-laki, usianya 2 tahun di bawahku. Kata
orang aku orangnya cantik, kulitku putih bersih dengan bulu halus di
seluruh tubuhku dan payudaraku berukuran 36B sedangkan tinggiku 165 cm.
Kalau laki-laki lihat tubuhku, jakunnya naik-turun. Ini kerana aku
sering merawat tubuhku atas anjuran Mamaku sendiri yang juga sangat
cantik dan seksi. Kerana kecantikanku lah aku bermain nafsu seks dengan
ayah dan atukku sendiri.
Awal kejadiannya di saat Mamaku sakit kira-kira satu tahun yang lalu.
Mamaku harus masuk hospital kerana kanser rahim yang dideritanya sejak
melahirkan adikku. Sudah 2 bulan, Mamaku di hospital, kerana kami hanya
bertiga maka untuk menjaga Mama kami bergantian. Ayah, aku dan adikku.
Malam itu aku selesai makan malam, bersiap mahu tidur, adikku berangkat
ke rumah sakit untuk menggantikan ayahku menjaga Mama. Setelah adikku
berangkat kerana belum terlalu mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, ku
temukan buku-buku gambar porno punya adikku dan ku bawa ke kamarku,
setelah iseng melihat gambarnya aku mulai terangsang.
Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari hospital. Selesai makan, ayah mengunjungi kamarku.
"Ani.. kau dah tidur?" kata ayahku sambil mengetuk pintu kamarku.
"Masuk.. Yah.. Ani belum tidur," teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.
Pintu kamar terbuka, aku lihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.
"Ayah.. kenapa? Mama.. baik-baik aja kan?” kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.
Ayahku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil minitiskan air mata.
"Mamamu makin parah saja sayang, rasanya Mama tidak akan bertahan lama
lagi kalau melihat keadaan Mama mu," tangis ayahku yang mambasahi
dasterku. Aku pun mulai teresak.
"Ayah.. kalau ada apa-apa sama Mama, Ayah tak perlu merasa kehilangan,
Ayah harus pasrah, lagi kan ada kami berdua yang akan menemani Ayah."
Ayah menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata, "Iya.. Ayah harus
sabar.. Ayah sayang sama kamu berdua." Lalu ayah mencium kedua pipiku,
tetapi ketika akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayahmenyentuh
bibirku.
Aku tiba-tiba ada perasaan aneh pada diriku, aku merasa terangsang
lebih-lebih aku terbayang buku porno adikku yang tadi aku lihat. Ku
balas kucupan ayahku, ku kucup bibirnya dengan dalam dan lidahku ku cuba
masukkan ke mulut ayahku.
Ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti dengan
balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan. Rupanya ayahku makin
terangsang, disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga aku
yang memakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih bertautan
membuat makin bergelora nafsu seks kami.
Aku biarkan saja ketika tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang
semakin naik sehingga menyentuh seluar dalamku. Jari tengahnya mulai
menggaruk buritku yang masih tertutup seluar dalam. Aku mulai
mengelinjang.
Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sehingga payudaraku yang
mancung dengan puting berwarna kecoklatan kini terpampang di depan muka
ayah. Aku terbiasa tidur hanya menggunakan daster dan seluar dalam
saja, aku tidak pernah pakai bra. Ayahku mulai menelusuri leher
jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya. Ketika putingku mulai
digigitnya, aku semakin menggelinjang,
"Ah.. ah.. sshh.. ah.." kerana aku sudah makin terangsang yang
disebabkan oleh buku porno itu, aku menganggap ayahku adalah seorang
lelaki yang harus memuaskan nafsu birahiku.
Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih
bersembunyi di balik seluar panjang. Ku gosokkan tanganku pada seluarnya
yang membuat ayahku semakin ganas menggigit putingku dan dasterku
disibaknya sehingga seluar dalam ku dengan satu tarik telah merosot yang
membuat buritku yang setiap hari ku rawat dengan baik terpampang jelas
serta mengeluarkan bau yang sangat harum menyerbak di ruang tidurku.
"Bau.. apa.. ini.. Ani? harum sekali," tanya ayahku.
"Bau dari burit Ani ni, Ayah," kataku.
"Ani.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya."
"Ayah, burit Ani ni boleh tak kalau mau dijilat, dimasukkan punya Ayah juga boleh," kataku lagi.
"Betul ni, Ani?" tanya ayahku.
"Iya," kataku.
Dengan nafsunya di mana ayah yang sedang mengemut dan menggigit
payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sehingga sekarang buritku sudah
tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu buritku.
Dijilatnya buritku bagian luar. Aku mulai belingsatan. Aku makin
bergelinjang ketika lidah ayahku menemukan biji kelentitku.
"Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh.." kataku sambil menggelengkan kepalaku.
Rupanya ayahku senang memainkan kelentitku dengan lidahnya yang hampir
15 minit lamanya. Aku pun makin memuncak nafsuku dan meminta pada
ayahku.
"Ayah, bo.. boleh tak kalau Anini cuba.. batang kemaluan Ayah?"
"Oh.. kau nak?" tanya ayahku.
"Iya Yah.." kataku lagi.
Sementara lidah ayah masih di kelentitku, ayah melepas semua yang
melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sehingga batang kemaluan
ayahku persis di depan hidungku, posisi kami seperti angka 69. Batang
kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm.
Aku langsung berpikir ayah harus memuaskan diriku. Batang ayah yang
besar, hitam dan panjang ku cuba ku masukkan dalam mulutku, tetapi
kerana bibirku yang mungil batang itu hanya masuk kepalanya saja dan
lidahku mulai menjilatinya. Ayah ku mulai belingsatan.
Hampir 15 minit aku jilat dan ku hisap batang kemaluan ayahku, ada
sesuatu yang mendesak dari dalam buritku yang langsung keluar iaitu
berupa cairan kental yang membasahi buritku dan muka ayahku, tetapi ayah
lebih dulu menangkap cairanku ke dalam lidahnya lalu ditelan ke mulut
ayah.
"Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh.." kataku sambil tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku.
Ayahku berdiri dan berkata, "Ani.. boleh buritmu Ayah jolok sekarang?"
"Iya.. Yah.." kataku lirih.
Ayah lalu menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan
buritku. Jari ayahku mengorek buritku yang masih rapat sehingga aku jadi
menggelinjang.
"Ah.. ah.. ssh.."
Setelah buritku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicubanya
untuk memasuki burit milikku. Kerana masih agak sempit lubangnya maka
baru kepala batang kemaluan ayah yang bisa masuk, ayah lalu memberi
tekanan yang membuatku merem melek.
"Ani.. sakit ya," kata ayahku.
"Ah.. tak apa-apa Yah, nanti juga tak sakit kalau batang kemaluan ayah sudah masuk semua."
Ayah pun kembali menekan batang kemaluannya ke buritku. Tapi kerana
batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada tekanan yang ke-10
kalinya keluar-masuk, hanya bisa masuk setengahnya saja batang kemaluan
ayah ke buritku. Aku pun menjerit, "Aaawww.."
"Sakit ya.. Ani.." kata ayah.
"Ah.. tak Yah, terus.. Yah.. tekannya, biar burit Ani.. jadi lebar!" kataku.
Ayahku pun lalu menekan lagi batang kemaluannya keluar-masuk buritku.
Ayah agak membongkuk sehingga payu daraku kembali jadi bulan-bulanan
mulut dan lidah ayahku. Aku mengusap kepala ayahku yang menetek pada
payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di buritku, seperti
mengelus anak kecil.
Hampir satu jam aku mengikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku
klimaks. Cairan putih kental bercampur darah mendesak keluar dari
buritku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga membasahi
pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori
tubuhku.
"Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Ani.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,"
kataku dengan tubuh menggelepar seperti cacing kepanasan dan lemaslah
tubuhku.
Sementara ayahku masih kuat berpacu dengan semakin cepat
memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari buritku yang sudah lecah.
Batang kemaluan ayah dicabut dari buritku.
Badanku yang layu diputar oleh ayahku dari terlentang sekarang
tengkurap, posisi pantatku diangkat sehingga buritku kembali menantang
lalu ditempelkan batang kemaluan ayahku pada buritku, lalu ditekannya
supaya masuk kembali. Buritku yang masih lecah dibersihkan oleh dasterku
lalu jari ayah menusuk lagi ke buritku untuk melebarkan buritku agar
memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah
bisa masuk ke dalam burit semuanya sampai berasa di rahimku.
Satu jam lamanya buritku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku klimaks kedua kalinya.
"Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah.. nikmat sekali.. argh.."
asahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, tetapi 5 minit kemudian ayah sampai juga mencapai titik klimaksnya.
"Ani.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. ni.. argh.. argh.." kata ayahku tersengal-sengal.
"Yah.. keluarkan saja di dalam rahim.. Ani.." pintaku pada ayah, dimana sebenarnya aku sudah setengah sadar kerana kecapaian.
"Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh.." suara cairan ayah yang
menyembur deras ke buritku disertai suara lenguhan ayah yang langsung
ambruk di atas tubuhku.
Aku merasakan kehangatan yang sangat di dalam buritku di saat cairan
batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku pun langsung tertidur.
Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam keadaan bogel yang sedang dipeluk
ayahku yang masih tertidur. Aku lalu bangkit ketika melihat batang
kemaluan ayahku yang layu, aku mencuba menjilat sisa-sisa cairan yang
rasanya agak manis asin, ku jilat sampai habis dan ayahku terbangun.
"Anini.. maafkan Ayah ya, Ayah tak sedar berbuat ini kepadamu, Ayah
khilaf kerana 5 bulan ayah tidak menyentuh Mamamu, maafkan Ayah ya,"
kata ayah.
"Tidak apa-apa Yah.. Ani senang dapat memuaskan Ayah yang sudah 5 bulan
tidak menyentuh Mama, Ani juga senang sudah merasakan kehangatan Ayah,
Ani juga senang dan menikmati saat batang kemaluan Ayah yang gede itu
menyemburkan isinya di dalam burit Ani, Ani jadi mau lagi bila-bila,"
kataku dengan perasaan senang.
Ayah sebenarnya agak bingung melihat Aku yang senang, tapi setelah itu ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku.
"Ya.. lain kali," gumam ayahku.
Dan memang setelah kejadian malam yang indah itu, setiap kali adikku ke
hospital untuk jaga mama, aku dan ayah pasti melakukan perbuatan berburu
nafsu lagi. Hal itu terjadi hingga 3 bulan kemudian dan terhenti di
saat mama meninggal dunia, sampai hari ke-7.
Sejak kematian mamaku, atukku, ayah dari mamaku yang tinggal di luar
kota menginap di rumah kami, usia atukku 63 tahun, dia seorang duda yang
sudah 7 tahun ditinggal mati nenekku.
Hari ini adalah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk
untuk mengurus acara malam nanti, waktu itu jam 10.00 pagi, aku ada di
kamarku, kerana sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku
mencuba klimaks sendiri. Kuangkat kainku, buritku yang terbuka bebas
kerana aku tidak pakai seluar dalam sedang ku mainkan dengan jariku,
saking asyiknya mataku pun ikut ku pejamkan, aku tidak tahu kalau atukku
sudah di dalam kamarku.
"Ani.. kamu buat apa ni? Atuk pinjam sarung ya, adikmu lagi pergi, jadi Atuk ke sini."
Aku tersentak kaget, ku belalakan mataku dan buru-buru kainku ku turunkan menutupi buritku.
"Ah.. Atuk mengejutkan Ani aja ni, kenapa tak ketuk pintu dulu."
"Atuk sudah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Atuk masuk
aja, tak taunya atuk melihat pemandangan yang indah," kata atuk seakan
menyangkal kataku.
"Ah Atuk biasa aja," kataku pucat pasi.
"Ani.. boleh.. atukmu melihatnya lagi punyamu.. sudah 8 tahun atuk tidah pernah melihatnya lagi."
Sebenarnya aku agak malu untuk memperlihatkannya pada atukku, tapi
kerana sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka
kuijinkan.
"Boleh Tuk!"
Ku angkat kainku dan terpampanglah dengan jelas burit milikku di depan atukku yang langsung berkomentar.
"Ani.. luar biasa sekali buritmu, bagus banget bentuknya lagi
mengeluarkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Atuk memegangnya?"
pinta atukku.
"Boleh.. Tuk, malah tidak hanya memegang, kalau Atuk mau cuba jilat juga boleh," kataku yang mulai naik nafsuku.
Dengan cepatnya atuk menundukkan badannya, saat itu juga buritku sudah
tepat di depan muka atukku, lidah atukku langsung menjulur untuk
menjilat buritku sementara pahaku sudah diraba dengan lembutnya oleh
tangan atuk yang mulai keriput. Seperti anak muda, atukku dengan cepat
mengusap pahaku dan kedua jempol sudah ditempelkan ke buritku, bulu
halus yang menutup buritku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke
dalam lubang buritku agar lebih lebar, kemudian lidah atukku mulai
menyapu bibir buritku yang membuatku panas dingin.
"Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh.." aku pun mulai berceracau ketika biji
kelentitku tersentuh lidah dengan lembutnya. Kelentitku sudah mulai
dijilat, dihisap dan digigit oleh atukku, yang membuatku makin
menggelinjang.
"Aaawwhggh.." Pantatku kuangkat menahan rasa nikmat itu, mataku merem
melek, sementara tanganku mengelus kepala atukku yang sudah membotak,
yang membuat atukku makin rakus menjilat dan menggigit kelentitku.
Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku.
Ketika bra-ku terpegang langsung disobeknya sehingga payudaraku dan
putingnya menjadi bulan-bulanan tangan atukku. Tangannya meremas
payudara sedangkan jarinya memelintirkan putingku.
Hampir 15 minit berlalu yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah
aku pada puncak klimaks. Ku tekan kepala atukku di selangkanganku lalu
keluarlah cairan kental yang membasahi buritku.
"Argh.. argh.. sshh.. Tuk.. Ani.. keluuarr niih.. argh.. sshh.."
Tapi atukku dengan cepat dan tangkas menangkap cairan kental yang keluar
dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya.
"Ani.. luar biasa.. kelentitmu rasanya manis, tapi cairan kentalmu lebih
manis lagi.. wahh.. Atuk jadi lebih segar sekarang ini," kata atukku
sementara aku sudah terbaring lemas.
"Ani.. boleh tak.. kalau buritmu dimasukkin oleh batang kemaluan Atuk?" tanya atukku.
Dengan setengah sadar kukatakan, "Boleh.. Tuk.."
Atuk dengan sigap melepaskan semua yang dipakainya hingga bogel lalu
baju kaosku juga ditanggalkannya. Ku lirik atukku yang sudah agak
membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku dan
diangkatnya sedikit. Atuk menindihku, dipegangnya batang kemaluannya
lalu ditempelkan pada bibir buritku yang masih agak lecah, setelah itu
dengan sekali hentakan batang itu masuk ke dalam buritku.
"Bleess.. jeb.. jeb.." batang kemaluan atukku langsung menusuk sampai ke
dalam buritku yang sudah lebar sejak dimainkan ayahkutetapi batang
kemaluan atukku rasanya lebih besar dan lebih panjang dari punya ayahku.
"Heehhkk," aku menahan nafasku kerana sembulan batang kemaluan atukku ke dalam buritku yang berasa sampai ke dalam dadaku.
"Kenapa Ani.. sakit.. ya?" tanya atukku.
"Ah.. tak Tuk.. tak apa-apa, punya atuk gede banget sih, berapa sih.. Tuk panjangnya?" tanyaku dengan tersengal.
"Kamu.. pasti puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas..
makanya Mamamu punya enam bersaudara," kata atukku membanggakan batang
kemaluannya sendiri.
"Tapi.. Ani.. memekmu.. luar biasa uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah."
Dalam hatiku membenarkan bahwa batang kemaluan atukku lebih enak dari
punya ayahku. Dan benar juga perkiraanku rupanya selain lebih enak,
lebih panjang, atukku tenaganyatenaga kuda, hampir 4 jam lamanya aku
menjadi bulan-bulanan atukku.
Setelah satu jam cara pertama, kami merubah posisi kami yaitu aku
menungging, atuk menyodokkudari belakang, setelah satu jam posisi kami
pun berubah lagi, atuk terlentang, aku naik di atasnya seperti naik
kuda, posisi ini kami lakukan selama 2 jam. Setiap berubah posisi, aku
pasti sampai klimaks, hingga aku 3 kali klimaks, atukku hanya 1 kali itu
pun pada posisiterakhir. Tubuhku sudah lemas sekali ketika posisi kami,
aku di atas, atuk terlentang di bawah dimana aku sudah 3 kali dan
atukku akhirnya sampai juga puncak klimaksnya.
"Ani.. argh.. argh.. Atuk.. tak tahan lagi.. nigh.. Atuk mau keluar nih.." kata atukku.
Cepat-cepat ku lepaskan buritku dari batang kemaluan atukku yang
langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, tapi batang itu
sempat ku tangkap dan ku bimbing ke mulutku sehingga sebagian cairan
atukku sempat ku telan dan sebagian lagi membasahi mukaku oleh lendir
atukku.
Kami pun langsung ambruk ketika kulihat jam menunjukkan pukul 14.00
siang. Ketika kami terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 sore,
atukku langsung membersihkan sisa-sisa lendir di batangnya dan
meninggalkanku yang masih tergeletak di tempat tidur.
Sebelum atukku pergi dia sempat mengatakan bahwa dia senang bisa
memerawaniku dan ingin sekali bisa mengulanginya. Memang sejak saat itu,
aku selalu melayani ayahku di saat adikku tidak di rumah dan melayani
atukku jika setiap akhir bulan atukku mengunjungiku atau aku yang
mengunjunginya.
nak janda chubby2 wechat saya
naimramlan - id..
Nak main dgn janda gersang ws 0192200648
Sy Melayu, hensem, kt PJ
sedap nya!!
hi , girl jum videocall , chat share2 something ke
add wechat : senzomaka92
add skype : mad.senzo
jum
Horny
jom jilat pepek amy..jom 3some
0175718023 whatsapp
sape nk knl meh add wssap
0165931756
jom sembang fantasi seks. burit & pelir, jangan malu2, emel dengan jelas. ahhh! ahh!! oohh...
Pm sya.. Id abieyy99
Tetek sya besar sapa nak ...jom main stem sngt nie
Jilat pepek i pleaseee
ws: 0132002783
Kau ne tak tahu malu ke..pergi nikah lah kalau nak sangat buat seks
J0m
Ggwp
teruk benar tatabahasanya. nak imagine pun biar guna ayat betul
sedapnya.. sape la bleh puaskan i ni
Wow
ada awek nk sy jilat cipap tak lau ada kol sy k 01119399605 area miri id wechat benoni69
awek janda istri yg gersag jom sy puaskn 01128945114
Dpt btg besar bestnya